Jakarta, Busernet.co.id – Indonesia memiliki kekayaan warisan budaya yang melimpah dari Sabang hingga Merauke, menciptakan keragaman budaya yang berasal dari berbagai suku bangsa, menjadi inspirasi dari semboyan Bhineka Tunggal Ika, yang berarti meskipun berbeda-beda namun tetap satu. Walaupun terdapat berbagai macam suku, budaya, agama, dan golongan, namun Indonesia tetap bersatu sebagai satu kesatuan, yang mengimplikasikan bahwa banyak keanekaragaman budaya, etnis, agama maupun linguistik yang dapat ditemukan di negeri ini.
Komunitas Jelajah Budaya (KJB), adalah sebuah Komunitas Budaya yang masih eksis di Ibu Kota Jakarta, yang peduli pada seni budaya, bangunan tua serta peninggalan sejarah bangsa. Dengan semangat melestarikan budaya bangsa, KJB telah berdiri sejak 17 Agustus 2003 silam, oleh beberapa mahasiswa dan alumni perguruan tinggi di Jakarta sebagai bentuk keprihatinan terhadap kurangnya perhatian dan apresiasi masyarakat terhadap warisan budaya bangsa, baik berupa bangunan bersejarah yang telah menjadi bangunan cagar budaya maupun kesenian tradisional.
Menurut Ketua Komunitas Jelajah Budaya, Kartum Setiawan, KJB menonjolkan berbagai keunikan budaya tempo dulu sekaligus mempelajari sejarah Batavia, yang pusat kegiatannya berada di Kota Tua yang masih aktif berperan melestarikan budaya Betawi hingga saat ini, sebagai bentuk keprihatinan karena semakin terasa dengan memudarnya ciri-ciri budaya positif yang menjadi karakter suku-suku bangsa Indonesia di tengah pengaruh globalisasi dunia.
“Komunitas Jelajah Budaya mulai berdiri Tahun 2003, namun baru dikenal oleh masyarakat Tahun 2005 setelah mengadakan event, volunteer di Musem Jakarta, ” tutur Kartum, Jakarta, Sabtu (17/02/2024).
Selain itu, kegiatan KJB meliputi Jelajah Kota Tua, Night Time Journey at Museum, diskusi sejarah dan budaya serta launching produk perusahaan, dan sering melakukan kunjungan ke tempat bersejarah setiap bulan.
Baru-baru ini, Komunitas Jelajah Budaya, berkunjung ke vihara di kawasan Tamansari, Jakarta Barat, bertepatan dengan momen perayaan Imlek 2024. Dengan komunitasnya, Kartum mengajak anggota penggiat sejarah Indonesia ini, berkumpul di stasiun Kota Tua, melihat momen perayaan Imlek, Gong Xi Fa Cai atau tahun baru masyarakat Tionghoa. Kunjungan pertama mereka adalah Pasar Pagi Asemka, kawasan Pecinan Glodok, Jakarta Barat beberapa hari lalu, Sabtu (10/2/2024).
“Semakin banyak masyarakat umum mengenal warisan leluhur budaya bangsa, maka semakin kuat juga pemahaman generasi muda kita mengenai betapa pentingnya mengenal dan melestarikan budaya untuk kesetaraan menghargai kearifan lokal. Dan harapannya pemerintah meletakkan perhatian khusus dalam bersinergi melestarikan dan mempertahankan warisan budaya leluhur untuk meningkatkan nilai-nilai sosio kultur budaya bangsa,” tutup Ketua Jelajah Budaya.