Kota Serang Banten, busernet.co.id // Perwakilan BKKBN Provinsi Banten tindaklanjuti Surat dari BKKBN RI Nomor 3 Tahun 2024 tentang Dukungan Pelaksanaan Kegiatan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting Di Daerah dan Surat Edaran Gubernur Nomor.
B.400.2.5/1228/DP3AKKB/2024 tentang Dukungan Pelaksanaan Kegiatan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting Di Daerah dengan menggelar kegiatan Rapat Koordinasi Teknis Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten/Kota Dalam Rangka Intervensi Serentak Pencegahan Stunting Melalui Implementasi 10 Pasti Provinsi Banten Tahun 2024, Senin (3/5/2024) di Hotel Wisata Baru Kota Serang Banten.
Kegiatan tersebut akan dilaksanakan secara maraton dari tanggal 3 – 7 Juni 2024 mendatang untuk 8 (delapan) kabupaten/kota se-Provinsi Banten.
Ketua Penyelenggara kegiatan Yayat Nurhayati, S.Pd., M.Pd. dalam sambutannya menuturkan setidaknya ada dua tujuan untuk apa kegiatan tersebut diadakan, tujuan tersebut adalah 1.) Fasilitasi koordinasi teknis tim percepatan penurunan stunting tingkat kabupaten/kota Provinsi Banten tahun 2024, 2.) Fasilitasi konsultasi penyelenggaraan intervensi serentak pencegahan stunting melalui implementasi 10 pasti provinsi banten tahun 2024.
Adapun yang menjadi peserta utusan kabupaten/kota pada kegiatan Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) Perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang tergabung di TPPS, Technical Asisstant (TA) PPS, Ketua IPeKB Cabang dan mitra kerja terkait.
Rakortek yang dihadiri oleh Perwakilan DP3AKKBProvinsi Banten, Koordinator Program Manager (KPM) Satgas PPS Banten dan Ketua IPeKB DPD Banten ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi Banten, Yuda Ganda Putra, S.IP,MM.
Dalam sambutan pembukaannya Yuda berharap kegiatan tersebut membahas secara detil mengenai langkah teknis penerapan 10 PASTI dalam pelaksanaan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting di masing-masing kabupaten/kota sehinga akan menjadi pegangan di bagi TPPS kabupaten/kota dalam mengimplementasikan Intervensi Serentak.
Masih menurut Yuda, kegiatan intervensi serentak pencegahan stunting ini dirancang tidak hanya sebatas melakukan penimbangan dan pengukuran badan pada sasaran saja, tetapi juga untuk mendeteksi dini masalah gizi, memberikan edukasi pencegahan stunting kepada seluruh sasaran dan melakukan intervensi segera bagi sasaran yang memiliki masalah gizi serta meningkatkan cakupan sasaran ke posyandu.
Selain itu, Yuda juga menyampaikan tentang capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) di Provinsi Banten per Desember Tahun 2023 yang merupakan amanat dari Undang-Undang (UU) 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang dimana dalam UU tersebut dikatakan bahwa Program Bangga Kencana merupakan program konkuren (bersama) antara Pemerintahan Pusat dan Daerah.
Berikut data Capaian IKU Program Bangga Kencana yang dirincikan Yuda:
• Total Fertility Rate (TFR) telah terealisasi 1,96% dari target 2,09%
• Modern Contraceptive Prevalence Rate (mCPR) terealisasi 59,6% dari target 61,39
• Unmet Need terealisasi 11,7% dari target 8,98%
• Median Usia Kawin Pertama Perempuan (MUKP) terealisasi 22,3 tahun dari target 22,1 tahun
• iBangga terealisasi 62,6 dari target 63,46
• Age Spesific Fertility Rate (ASFR) 15 – 19 Tahun terealisasi 14,3% dari target 9/1000 wanita.
Diakhir sambutannya Yuda menyampaikan komitmen lembaga nya dalam mendukung mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas “BKKBN akan selalu hadir membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas SDM” Ungkapnya, selain itu Yuda juga memberikan apresiasi yang tinggi terhadap TPPS kabupaten/kota atas perjuangan yang telah dilakukan untuk Percepatan dan Penurunan Stunting (PPS) dalam rangka mewujudkan SDM yang berkualitas di masa mendatang.
“Sekali lagi saya ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terus berupaya tak kenal lelah dan berkolaborasi dalam melakukan akselerasi percepatan penurunan stunting di Provinsi Banten” Tutup Yuda mengakhiri sambutan.
