Pemalang, busernet.co.id // Akibat dari mangkraknya bangunan tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) di Desa Belik, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah, Dua blower Incinerator raib digondol maling.
Seperti halnya di desa lain, keberadaan TPST sedianya dapat mengurangi penumpukan sampah yang dihasilkan hampir dari setiap rumah warga. Namun berbeda dengan nasib TPST di desa belik yang justru mangkrak hingga menimbulkan gejolak.
Menanggapi hal tersebut Edy Kenzo selaku ketua Non Govermental Organization (NGO) Sahabat Hijau Indonesia (SHI) turut berstatement, bahwa mangkraknya TPST adalah akibat dari pemerintah desa yang tidak serius dalam mengelola fasilitas yang diberikan oleh negara melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pemalang.
“Dalam hal ini tidak sepenuhnya kelalaian pemerintah desa, harusnya DLH mereka menyediakan fasilitas juga harus adanya sosialisasi dan pelatihan dilapangan sehingga desa bisa memanfaatkan secara maksimal jadi gak buang-buang anggaran,” ucap Edy. Senin (3/6/24).
Selain melakukan pelatihan pengolahan sampah secara benar sambung Edy, memberikan kesadaran kepada masyarakat terkait prilaku buang sampah juga faktor penting untuk menciptakan lingkungan yang sehat.
“Pemerintah desa tidak peka terhadap sampah, udah jelas ada fasilitas TPST malah blower incinerator sampai hilang, kondisi bangunan juga ditumbuhi semak rerumputan” imbuhnya.
Sementara hingga berita diterbitkan pihak pemerintah desa belik belum bisa dimintai keterangan terkait mangkraknya TPST dan dimana rimbanya blower incinerator saat ini.