Fb Img 1726909644059
Info Daerah

Hegemoni Partai Golkar Serta Prestasi Bupati Fadia Arafiq, Menuju PlLKADA Kabupaten Pekalongan

busernett88
139
×

Hegemoni Partai Golkar Serta Prestasi Bupati Fadia Arafiq, Menuju PlLKADA Kabupaten Pekalongan

Sebarkan artikel ini
Img 20240518 163416

JAWATENGAH, busernet.co.id ||  Pekalongan, Gelaran Pilkada serentak masih beberapa bulan lagi, langkah strategis Bupati Fadia Arafiq di Kajen sangatlah luar biasa dengan mengkonsolidasi seluruh kekuatan sejak dini untuk memenangi Pilkada 2024-2029.

Sepertinya lawan maupun mitra politiknya tergagap bahkan terlihat kurang mampu untuk mengantisipasi langkah panjang sang incumbent bupati terkaya se Jawa Tengah yang berlogistik luar biasa.

Para penggagas oposisi hanya bisa bergumam dan berbisik-bisik tak mampu berteriak lagi melihat konsolidasi masif sang petahana.

Hegemoni Partai Golkar di Kabupaten Pekalongan akan mencapai kestabilan dalam mengkonsolidasikan kekuatan politiknya, seperti tercermin dalam kestabilan pemgelolaan SDM dalam lingkup pemerintahannya.

Keberhasilan Bupati Fadia selaku Ketua DPD II Partai Golkar membawa peningkatan suara 125 persen dari 4 kursi menjadi 9 kursi serta menempatkan Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Kabupaten Pekalongan yang juga suami beliau H Ashraff Abu menjadi legislator DPRRI Dapil X Jawa Tengah dengan suara terbanyak patut disebut sebagai kesuksesan politik luar biasa dalam meraih simpati suara.

Sementara rival politik lamanya sang ketua DPC PKB H.Asep Kholbhi belum mampu meningkatkan jumlah kursi bahkan kontribusi PKB pada kursi DPRRI tak sesignifikan diera sebelumnya.

Sedang mitra politik saat ini ketua DPC PDIP yang juga Wakil Bupati Pekalongan H.Riswadi harus menelan pil pahit berkurangnya kursi PDIP yang menyebabkan hilangnya tiket PDIP untuk mengusung sendiri Cabup-Cawabup 2024.

Dengan kapasitas dan keberhasilan serta kisah sukses bupati Fadia, maka sangat patutlah bila secara Politik tak akan banyak atau bahkan tak akan muncul penantang petahana dalam gelaran pilkada mendatang.

Beberapa minggu lalu 4 partai menengah (PPP, Gerindra, PAN dan PKS) diKajen sempat bermanuver menggalang kesepakatan untuk Pilkada, namun sepertinya tidak akan berpengaruh banyak ketika PKB dan PDIP bakal “diborong” incumbent.

Setelah Rabu, 15 mei kemarin bupati Fadia menyerahkan formulir pendaftaran Calon Bupati ke kantor PDIP dan PKB, sepertinya hampir pasti langkah “borong partai” itu akan dikonfirmasi oleh DPP kedua partai besar sama seperti saat beliau memperoleh tiket PDIP pada gelaran Pilkada 2021. “Dekengane Pusat” begitu bisik-bisik warung kopi dan pos ronda menjadi populer.

Dalam soal memilih calon wakil bupati sepertinya tak akan banyak kesulitan jika seluruh partai sudah satu kata mengusung incumbent.

Sementara PKB getol menyodorkan nama Sukirman, sesungguhnya PDIP memiliki sekertaris DPC PDIP Sumar Rosul yang sangat dekat berkomunikasi dengan Bupati Fadia serta menjadi mitra diskusi yang sangat baik.

Di kalangan elit sangat banyak nama yang bersedia mendampingi Bupati Fadia sebagai wakilnya seperti M Azizu Rahman, As Adilah, Edi Heryanto, Hindun dari PKB. Dari Gerinda ada Catur sang ketua DPC Gerindra, H.Muhtarom ketua Baznas saat ini.

Menilik kekuatan sang “oposisi” yang berbisik-bisik ada harapan agar wakil bupati saat ini H.Riswadi atau bahkan tokoh lain maju berhadapan dengan petahana. Namun sepertinya harapan masih jauh untuk diraih.

Tekad serta harapan akan layu sebelum berkembang ketika berbagai opsi politik untuk itu terganjal, soal klasik namun menarik untuk dikilik masalah logistik

Apakah Pilkada Kabupaten Pekalongan sang Petahana Bupati Fadia akan berhadapan dengan kotak kosong??? Mari kita tunggu hingga pendaftaran resmi KPUD.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *