Tangerang, busernet.co.id || Perwakilan BKKBN Provinsi Banten belum lama ini telah merancang dan melaksanakan Orientasi Pendamping Keluarga (TPK) di seluruh kabupaten/kota se-Provinsi Banten. Menurut informasi yang berhasil dihimpun dari sumber Perwakilan BKKBN Banten, giat tersebut merupakan giat rutin tahunan dari BKKBN Provinsi Banten guna meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan/Orientasi TPK se – Provinsi Banten dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting
Adapun Orientasi TPK di Kabupaten Tangerang tersebut berlangsung sejak tanggal 13 sampai dengan 21 Maret 2024 dengan jumlah angkatan/kelas sebanyak 130 dan total peserta 6.516 orang, untuk mengakomodir jumlah angkatan dan jumlah peserta, tidak kurang dari 16 pemateri yang dikerahkan secara bersamaan dan menyebar, pemateri tersebut berasal dari unsur Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penurunan Stunting (PPS) dan tim ahli pengajar dari Perwakilan BKKBN Provinsi Banten.
Sebanyak 51 orang TPK yang berasal dari Desa Pasir Jaya dan Budi Mulya Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang dapatkan orientasi dari Perwakilan BKKBN Provinsi Banten, Senin (18/03/2024) di Aula Desa Pasirjaya Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang Banten. Giat tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Desa Pasir Jaya, Muhidin S.Pd. Dalam sambutannya Muhidin menyampaikan bahwa giat tersebut merupakan giat yang sangat baik apalagi dilaksanakakan di bulan puasa, menurutnya segala amal baik yang dilaksanakan di bulan puasa akan dilipatgandakan pahalanya, “Ibu-ibu TPK saat ini meluangkan waktu meningalkan tugas di rumah demi tugas yang mulia menambah ilmu tentang bagaimana cara nya melakukan pendampingan yang baik bagi masyarakat supaya masyarakat semakin sehat dan terhindar dari kemungkinan stunting, maka pahala ibu-ibu akan dilipatgandakan oleh Allah SWT” Ujarnya.
Selanjutnya Muhidin berpesan kepada para peserta supaya benar-benar menyimak dengan baik kapa saja yang akan disampaikan oleh tim pemateri. Adapun pemateri yang mengisi pada giat tersebut adalah salah satu Satgas PPS Provinsi Banten, M. Sukma.R, SP.
Sebagai pemateri, Sukma membawakan tiga materi pokok yakni Mekanisme dan Alur Pendampingan TPK, ELSIMIL TPK dan pemutkahiran Data KRS atau verval. Proses penyampaian materi diisi dengan metode ceramah, diskusi serta praktek penggunaan aplikasi.
Kepada media, Sukma mengutarkan bahwa di sesi pagi peserta terlihat sangat antusias dan proses diskusi cukup hidup, namun menjelang siang semangat peserta sudah mulai menurun, namun hal tersebut sangat dimakluminya, “Bulan puasa ini saya sangat memaklumi dengan kondisi fisik dan psikis para peserta yang sebagian besar ibu-ibu, mereka jam tidur nya sangat terbatas, belum lagi memikirkan maksakan untuk nanti berbuka puasa” Ujarnya sembari tersenyum.
Namun dia mengutarakan ada startegi khusus agar inti materi tetap tersampaikan dan diterima dengan baik oleh peserta. Menurutnya dengan kondisi seperti itu tidak mungkin kita menyampaikan teori dengan sangat Panjang, namun harus bisa menyaring hal-hal apa saja yang menjadi poin utama dalam materi tersebut dan langsung mempraktekannya.
“Ada dua poin penting yang saya sampaikan kepada mereka, pertama tentang strategi bagaimana caranya agar 90% KRS di wilayah masing-masing bisa terdampingi dan terinput di ELSIMIL dan bagaimana nanti melakukan kegiatan verval dengan mengkombinasikannya dengan kegiatan pendampingan yang akan diinput ke ELSIMIL dalam waktu yang bersamaan” Pungkasnya.
