Majalengka, busernet.co.id // Jumhur ulama, di antaranya imam madzhab yang empat, sepakat bahwa wanita yang haid tidak boleh berdiam (al-lubts) di dalam masjid, karena ada hadits Nabi Saw yang mengharamkannya.
[i] Imam Dawud Azh-Zhahirimembolehkan wanita haid dan orang junub berdiam di masjid.[ii] Namun pendapat yang kuat adalah pendapat jumhur yang mengharamkannya. Dalilnya adalah sabda Rasulullah Saw:
“Sesungguhnya aku tidak menghalalkan masjid bagi wanita yang haid dan orang junub.” [HR. Abu Dawud].[iii]
Yang dimaksud berdiam (al-lubtsu, atau al-muktsu) artinya berdiam atau tinggal di masjid, misalnya duduk untuk mengisi atau mendengarkan pengajian, atau tidur di dalam masjid.
Tidak ada bedanya apakah duduk atau berdiri. Berjalan mondar-mandir (at-taraddud) di dalam masjid, juga tidak dibolehkan bagi wanita haid.[iv]
[i] Muhammad bin Abdurrahman, Rohmatul Ummah fi Ikhtilaf Al-A’immah, hal. 17.
[ii] Lihat Ash-Shan’ani, Subulus Salam, I/92.
[iii] Hadits ini shahih menurut Ibn Khuzaimah.
Lihat Subulus Salam, I/92. Menurut Ibn al-Qaththan, hadits inihasan, Kifayatul Akhyar, I/80.
[iv] Taqiyuddin al-Husaini, Kifayatul Akhyar, I/80.