Fb Img 1726909644059
Info Daerah

Pria Terjebak Modus Penipuan Melalui Aplikasi Michat

busernett88
222
×

Pria Terjebak Modus Penipuan Melalui Aplikasi Michat

Sebarkan artikel ini
Img 20240715 Wa0176

Pada malam hari tanggal 14 Juli 2024, seorang pria yang dikenal dengan inisial “Gi” mengalami peristiwa yang berakhir dengan masalah serius.

Berawal dari rasa penasaran, Gi memutuskan untuk mendownload aplikasi Michat, yang dikenal sebagai platform komunikasi yang menawarkan berbagai fitur, termasuk mencari pengguna di sekitar.

Gi mulai menjelajahi aplikasi dan menemukan profil seorang perempuan bernama “Mawar.” Pada profil tersebut, Mawar menawarkan berbagai layanan, seperti “stay,” “panggilan,” “video,” dan “vcx.” Gi, yang merasa iseng, mencoba menghubungi Mawar dan bertanya, “Mba Mawar, 25 ribu dapet berapa video ya mba?” Mawar dengan cepat menjawab bahwa 25 ribu rupiah akan memberinya dua video.

Setelah menyetujui tawaran tersebut, Mawar memberikan nomor WhatsApp-nya kepada Gi agar pengiriman video lebih mudah. Gi pun berpindah ke WhatsApp untuk melanjutkan transaksi.

Namun, setelah menerima video, Mawar memberikan nomor lain yang disebut sebagai nomor agen manajemen hotel di Subang Kota, yang harus dihubungi untuk mengonfirmasi video tersebut.

Gi, yang merasa aneh namun penasaran, menghubungi nomor tersebut yang dikenal sebagai “AA Hotel.” Pihak AA Hotel memberikan persyaratan berupa dokumen yang menyatakan bahwa Gi harus membayar jaminan sebesar 570 ribu rupiah sebagai garansi atas video yang telah diterima. Gi terkejut karena awalnya ia hanya mengira transaksi sebesar 25 ribu rupiah untuk dua video.

Karena tidak memiliki cukup uang di rekening, Gi memutuskan untuk membatalkan transaksi sepihak dan memblokir nomor Mawar serta AA Hotel.

Setelah melakukan pemblokiran, Gi mulai menerima ancaman dari beberapa nomor yang berbeda, yang totalnya mencapai lima orang. Semua pesan tersebut berisi ancaman hukum dan mengklaim mengetahui informasi pribadi Gi, termasuk alamat rumah dan identitas keluarganya.

Orang kelima yang menghubungi Gi meminta uang sebesar 250 ribu rupiah untuk menyelesaikan masalah ini. Gi, yang merasa tertekan dan tidak memiliki uang, menawarkan 100 ribu rupiah.

Orang kelima menyetujui dan meminta Gi untuk mentransfer uang tersebut ke nomor dana yang diberikan.

Namun, tidak lama kemudian, orang tersebut meminta tambahan 100 ribu rupiah lagi dengan alasan untuk pihak hotel agar tidak dirugikan.

Setelah menyadari dirinya telah menjadi korban penipuan, Gi pun memutuskan untuk memblokir semua nomor yang menghubunginya.

Modus penipuan ini menunjukkan adanya jaringan penipuan yang memanfaatkan aplikasi Michat untuk menipu pengguna yang tidak curiga.

Pihak hotel yang sebenarnya tidak ada sangkut paut dengan transaksi tersebut, mengonfirmasi bahwa banyak kejadian serupa telah terjadi dan korban penipuan tidak hanya Gi.

Kejadian ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan aplikasi dan melakukan transaksi online.

Penipuan semacam ini bisa menimpa siapa saja yang tidak waspada. Penting untuk selalu melakukan verifikasi dan tidak mudah percaya pada transaksi yang mencurigakan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *