Lebak Banten, busernet.co.id // BKKBN RI melalui Perwakilan BKKBN Provinsi Banten terus ukir perjuangan penurunan stunting di semua kabupaten/kota wilayah Provinsi Banten melalui Intesifikasi dan Integrasi pelayanan KBKR di wilayah khusus yang masuk kategori Galciltas (tertinggal, terpencil, perbatasan) atau wilayah legokan Unmeet Need tinggi atau Contraceptive Prevalence Rate (CPR) rendah.
Pada Selasa (9/7/2024) bertempat di Puskesmas Cisimeut Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak digelar kegiatan Intesifikasi dan Integrasi Pelayanan KBKR dengan melibatkan seluruh unsur Forkopimcam dan mitra kerja.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Perwakilan (Kaper) BKKBN Provinsi Banten dan jajaran JFT, Ketua IPeKB DPD Provinsi Banten dan jajaran, Satgas PPS Provinsi Banten, Kepala Dinas DP3AP2KB dan Jajaran, Ketua IPeKB DPC Kabupaten Lebak dan para Koordinator Balai Penyuluh KB.
Kepada media usai penutupan pelayanan, Ketua Panitia Pelaksana Supriyatna, SKM, MPH yang juga selaku Ketua Tim Akses, Kualitas Pelayanan KB dan Kespro Perwakilan BKKBN Provinsi Banten menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat Galciltas supaya Unmeet Need ini bisa diturunkan dan tidak ada lagi masyarakat yang ingin ber KB tapi tidak bisa dilayani atau tidak mendapat pelayanan.
Selanjutnya Supri mengutarakan kenapa kegiatan tersebut diadakan di Cisimeut, menurut Dia wilayah Cisimeut merupakan satu-satu nya wilayah di Kabupaten Lebak yang masuk kategori khusus/Galcitas,
“Karena tidak semua wilayah kita sasar dengan program ini melainkan hanya wilayah khusus, Nah Cisimeut ini masuk kedalam kategori wilayah khusus”. Ungkapnya.
Lebih lanjut Supri menyampikan bahwa terget kegiatan tersebut adalah terlayaninya minimal 100 Akseptor Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) selama satu minggu di satu titik pelayanan, namun dia menyebutkan setidaknya sudah 50 Akseptor MKJP yang sudah terlayani di giat tersebut sehingga dia sangat yakin satu minggu ke depan angka pelayanan akan melebihi target minimal.
Masih menurut Supri, selain di Puskesmas Cisimeut, di waktu yang bersamaan juga dilakukan pelayanan KB MKJP reguler di Puskesmas Muncang, Bojongmanik dan Cirinten dengan total akseptor yang sudah dilayani di empat kecamatan tersebut sebanyak 107 akseptor dengan jenis MKJP Implant.
Atas capaian tersebut, Supri memberikan apresiasi dan rasa terima kasih yang luar biasa kepada para tenaga lini lapangan terutama para PKB/PLKB yang menggerakan sasaran dan tenaga kesehatan yang melakukan tindakan pelayanan KB nya.
Senada dengan Ketua Panitia, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Banten Ir. Rusman Efendi, MM. menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya terhadap perjuangan yang tidak kenal lelah dari para pejuang di tingkat lapangan atas kontribusi yang luar biasa terhadap upaya percepatan penurunan stunting melalui pencegahan 4T dan berbagai kegiatan yang dikolaborasikan dengan para mitra kerja seperti tenaga kesehatan, Babinsa dan Babinkamtibmas yang ada di wilayah masing-masing.
“Saya mengucapkan salut dan luar biasa kepada teman-teman di lapangan, saya biasa menyebut teman-teman ini kalau di Kepolisian sebagai Brimob dan kalau di Tentara sebagai Kopasus nya, karena teman-teman ini baik secara individu maupun tim bergeraknya luar biasa” Ujarnya dengan penuh semangat.
Sementara itu, Kepala Dinas P3AP2KB Abdul Rohim S.Pd. mengucapkan terima kasih kepada Perwakilan BKKBN Provinsi Banten yang secara intensif mendukung dan berkontribusi nyata terhadap kegiatan-kegiatan Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Lebak.
“Kami sangat merasakan sekali banyak manfaat yang luar biasa atas dukungan BKKBN Banten dalam banyak hal di bidang penurunan stunting, termasuk kegiatan yang hari ini dilakukan di Cisimeut” Ujar nya.
