Mario
Info Daerah

SPBU Nakal’ di Salo Jampu Kab.Wajo

busernett88
24
×

SPBU Nakal’ di Salo Jampu Kab.Wajo

Sebarkan artikel ini
Img 20240821 Wa0173

WAJO, busernet.co.id // Keberadaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) nomor 73.909.13 yang terletak di jalan poros Cabbengnge-Sengkang, tepatnya di Salo Jampu, Kecamatan Sabbangparu, Kabupaten Wajo, menjadi sorotan.

Pasalnya, pelayanan di SPBU ini diduga dikendalikan oleh pelansir BBM jenis solar menggunakan jergen, yang menyebabkan antrian panjang kendaraan berbahan bakar solar.

Seorang sopir truk yang tak ingin disebutkan namanya yang ditemui wartawan media ini, yang juga sementara ikut antrian senin (19/8/2024) kemarin , mengungkapkan kepada wartawan media ini, bahwa ia harus menunggu berjam-jam untuk mendapatkan solar.

Menurutnya, SPBU ini lebih mengutamakan pelansir yang menggunakan sepeda motor dengan membawa dua jerigen berkapasitas 30 liter. Jerigen tersebut diisi dan kemudian disalurkan ke mobil yang sudah menunggu di sekitar SPBU.

“Saya melihat sendiri bagaimana para pelansir bekerja sama dengan petugas SPBU, yang memberikan keleluasaan untuk langsung mengisi jerigen yang mereka bawa.

Aktivitas ini berlangsung secara terus-menerus dan terburu-buru megisi jerigen kosong yang diduga sudah disiapkan di mobil-mobil tersebut,” ungkap sopir truk tersebut.

Sumber lain, seorang warga yang tinggal tak jauh dari SPBU tersebut, juga membenarkan bahwa hampir setiap hari terjadi antrian panjang kendaraan, terutama kendaraan yang membutuhkan BBM jenis solar.

Ia menambahkan bahwa diduga hampir seluruh stok solar di SPBU ini dikuras oleh pelansir, sehingga seringkali solar sudah habis sebelum siang hari.

“Pelansir pengguna jerigen diduga memberikan kompensasi sebesar Rp 5.000 per jerigen kepada petugas SPBU sebagai tambahan penghasilan,” jelasnya.

Saat ditanya mengenai siapa manajer SPBU tersebut, iya menyebutkan bahwa H. Saharuddin adalah manajer Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji 3 kg (SPPBE), sementara istrinya menangani manajemen SPBU.

Ketika wartawan media ini berusaha menemui manajer SPBU di lantai II, sayangnya, manajer tersebut malah menghindar dan justru menghubungi beberapa orang yang diduga pelansir untuk mengusir wartawan.

Hingga berita ini diturunkan, manajemen SPBU tersebut maupun pihak depot Pertamina yang memasok bahan bakar ke SPBU ini belum memberikan klarifikasi.

Diharapkan aparat penegak hukum, terutama Polsek Sabbangparu yang berada tidak jauh dari SPBU, segera melakukan pengawasan terkait dugaan penyalagunaan BBM yang tidak tepat sasaran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *