Parung panjang Bogor, busernet.co.id // Tahun ke tahun aksi demi aksi suara masyarakat parungpanjang seperti agenda tahunan, tidak rubah dalam tuntutan agar cepat diselesaikannya jalur tambang agar selesai semuanya..
Kami pikir jalur tambang lah sebagai solusi permanen yang harusnya didahulukan bukan revitalisasi, kami hanya punya traumatik setiap kali selesai aksi ada proyek-proyek yang hanya memberi angin segar dan melalaikan lagi jalur tambang sebagai pokok utama permasalahan.
Ujar warga yang enggan disebutkan namanya.
Vijay menambahkah Saya harap para stakeholder atau para pejabat lebih spesifik lagi dalam memecahkan permasalahan diparungpanjang, sampai detik ini tidak ada yang bisa mempertanggungjawabkan tentang adanya jalur tambang, bahkan gubernur Ridwan Kamil yang sudah peletakan batu pertama saja tidak ada kelanjutannya lagi,.
Bukan kami tidak ingin adanya revitalisasi jalan, pertimbangan kami Revitalisasi hanya masalah baru bayangkan dampak-dampak saat revitalisasi, mulai dari kemacetan perekonomian aktivitas yang terganggu dan lain sebagainya, coba bayangkan..!!
Belum dinilai dari asas kemanfaatan, dengan masih hilir mudiknya Transformer dengan beban 80 ton sedangkan kekuatan jalan hanya berkapasitas 10 ton tentu memakan usia jalan itu sendiri,.
Dan kami siap memaparkan secara akademis penolakan revitalisasi jalan ini.
Dengan terbangunnya jalan tambang putus sudah permasalahan ini, supir truk nyaman, tambang aman, masyarakat sehat,perekonomian pesat, aktivitas lancar, tidak akan adalagi demo sana sini, aksi ini itu tentang jalur tambang.
