Mario
Info Daerah

Dorong Efektifitas Pendampingan Perwakilan BKKBN Provinsi Banten Turun Lapangan Gelar Monev TPK

busernett88
50
×

Dorong Efektifitas Pendampingan Perwakilan BKKBN Provinsi Banten Turun Lapangan Gelar Monev TPK

Sebarkan artikel ini
Img 20240723 214800

Lebak Banten, busernet.co.id // Tim Pendamping Keluarga (TPK) merupakan ujung tombak garda terdepan dalam Percepatan Penurunan Stunting (PPS).

di setiap wilayah di tingkatan masyarakat, maka tidaklah heran setiap periode harus terus dipantau dan dibina sehingga efektifitas pendampingan benar-benar terjaga. Hal ini menjadi perhatian yang sangat serius dari Perwakilan BKKBN Provinsi Banten sehingga disusun jadwal Monitoring dan Evaluasi (Monev).

TPK semester 1 tahun 2024 di semua kabupaten/kota se-Provinsi Banten.
Salah satunya melalui kegiatan Monev TPK Kabupaten Lebak yang digelar Selasa (24/7/2024).

di Ruang Kerja Kepala Dinas P3AP2KB Kabupaten Lebak dengan menghadirkan perwakilan TPK dari Kecamatan Rangkabitung dan Kalanganyar. Giat Monev TPK yang dilakukan tim Evaluator yang terdiri dari Ketua Kelompok Kerja (Pokja).

PPS Perwakilan BKKBN Provinsi Banten dan Satgas PPS Provinsi Banten dibuka secara resmi oleh Abdul Rohim, SPd. selaku Kepala DP3AP2KB Kabupaten Lebak.

Sementara itu, turut hadir pula Technical Asisstant (TA) PPS Kabupaten Lebak, Kabid Dalduk KB KS, Ketua DPC IPeKB Lebak serta jajaran Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) di lingkungan Bidang Dalduk KB KS.

Dalam arahan pembukaan, Rohim berharap dengan adanya monev tersebut, berbagai hal yang memerlukan perbaikan berkaitan dengan proses pendampingan yang dilakukan oleh TPK, dapat diperbaiki sehingga di semester 2 tahun 2024 nanti output pendampingan akan tercapai secara maksimal.

Sementara itu Ketua Pokja PPS Perwakilan BKKBN Provinsi Banten sekaligus Evaluator, Yayat menuturkan bahwa kegiatan Monitoring dan evaluasi TPK Tahun 2024.

ini di selenggarakan dlm rangka memotret kinerja TPK tahun 2024 semester 1 dan juga utk mengoptimalkan peran dan fungsi TPK dalam melakukan pendampingan terhadap keluarga sasaran Calon Pengantin (Catin) dan Keluarga Risiko Stunting (KRS).

sehingga harapannya terjadi peningkatan capaian pelaporan dan pencatatan pendampingan yang dilakukan TPK di aplikasi Elsimil pada tahun 2024 sehingga target pendampingan sebsar 90 % pun dapat tercapai.
Selanjutnya Yayat Nurhayati, S.Pd.,M.Pd mengomentari hasil capaian pendampingan yang telah dilakukan oleh TPK di Kabupaten Lebak.

menurutnya sampai dengan saat ini dapat dikatakan cukup baik dengan beberapa catatan diantaranya perlunya TPK lebih mengutamakan pendampingan terhadap KRS dan meningkatkan pendampingan terhadap Catin.

“Pendampingan terhadap Catin secara provinsi masih sangat perlu ditingkatkan, namun saya sangat memahami ada berbagai macam kendala dan hambatan di tigkat lapangan yang menyebabkan capaian pendapingan Catin ini belum maksimal” ujarnya.

Rangkaian giat Monev TPK Lebak terdiri dari pengisian link survey TPK, diskusi berbagai hal terkait kendala dan tantangan di tingkat masyarakat.

Menanggapi masih kurang maksimalnya pendampingan terhadap Catin, salah satu TPK menyampaikan keluhannya mengenai adanya biaya yang cukup besar yang harus dikeluarkan oleh Catin ketika melakukan pemeriksaan kesehatan ke Puskesmas, menurutnya hal ini akan menyebabkan para catin nantinya enggan ketika didorong untuk memeriksakan kesehatan ke fasilitas kesehatan.

M. Sukma. R selaku TA PPS Lebak setelah mendengar informasi tersebut, pada saat itu juga langsung melalui sambungan telpon menghubungi Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes).

Kabupaten Lebak untuk mencari jawaban terkait fenomena pembiayaan pemeriksaan kesehatan tersebut, berdasarkan hasil komunikasinya dengan Kadinkes, dia menjelaskan bahwa pada dasarnya Kadinkes sependapat perihal pembiayaan yang begitu besar tersebut akan menghambat proses penggerakan Catin untuk memeriksakan kesehatannya sebelum melangsuungkan pernikahan.

“tadi saya langsung melakukan komunikasi dengan Beliau (Kadinkes – red), hasil percakapan tadi, beliau menyatakan akan melakukan kajian mendalam tentang hal ini” tuturnya.

Ihya Sulthonudin, Manager Bidang Data, Pemantauan dan Evaluasi Satgas PPS Banten yang juga selaku Evaluator giat Monev menyampaikan bahwa telah tercatat lebih dari 800 TPK di Kabupaten Lebak telah mengisi link survey.

untuk selanjutnya tim monev provinsi akan melakukan analisa terhadap jawaban dari para TPK dan hasil analisanya akan disampaikan kembali kepada Pemerintah Kabupaten Lebak

“Kami akan menganalisa jawaban yang telah diberikan oleh TPK lebak melalui link survey, hasil analisa tersebit nantinya kan kami sampaikan juga ke pemkab Lebak untuk digunakan sebagai bahan acuan dalamproses pembinaan TPK nya” Ujar ihya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *