Bekasi, busernet.co.id // Pada hari Sabtu, tanggal 20 Juli 2024, PERMAHAN (Persatuan Mahasiswa Anti Narkoba) melakukan giat swiping toko di Desa Sumber Jaya, Kecamatan Tambun Selatan, hingga Jalan Kampung Kobak, Desa Mekarsari, Kecamatan Tambun Selatan.
Dalam kegiatan tersebut, ditemukan satu toko yang berkedok konter tetapi diduga menjual obat jenis G.
Ketua Umum PERMAHAN, Reizha, bersama Penasehat PERMAHAN, Sopian, melakukan inspeksi mendadak (sidak) dan menemukan barang bukti berupa 62 butir obat jenis eksimer, 52 butir obat jenis tramadol, dan 21 butir obat warna putih di toko tersebut yang terletak di wilayah RT/RW Desa Mekarsari No. 99, Jalan Kobak.
Saat pengamanan berlangsung, penjaga toko menyebutkan nama Arif sebagai pemilik toko yang diduga merupakan oknum dari FPI.
Perwakilan RT setempat menyatakan bahwa telah berulang kali memberikan himbauan kepada penjaga toko terkait penjualan obat-obatan terlarang, namun himbauan tersebut tidak diindahkan.
Pada pukul 19.00 WIB, Ketua Umum PERMAHAN dan Penasehat melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian Polsek Tambun Selatan dan sekaligus menutup toko tersebut secara permanen.
Kegiatan ini dihadiri oleh beberapa anggota Karang Taruna Desa Mekarsari, Kecamatan Tambun Selatan.
Selama menunggu kedatangan kepolisian, penjaga toko melarikan diri sambil memberikan perlawanan dan menyatakan bahwa ia hanya akan mengikuti ke kantor polisi jika yang membawanya adalah aparat kepolisian.
Sebagai stakeholder yang patuh terhadap peraturan dan aturan dari Dinas Kesehatan, PERMAHAN akan terus melakukan kontrol sosial di berbagai wilayah, baik di Kabupaten Bekasi maupun Kota Bekasi.
Barang bukti telah diserahkan kepada instansi terkait untuk penanganan lebih lanjut.
