Padangsidimpuan, busernetco.id // Dalam upaya percepatan penurunan angka stunting di Kota Padangsidimpuan, Pemerintah Kota menggelar diseminasi audit kasus stunting di Aula Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Padangsidimpuan pada Kamis (18/07/2024).
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengidentifikasi risiko, mengetahui penyebab stunting, menganalisis faktor-faktor risiko yang terlibat, serta memberikan rekomendasi konkret untuk penanganan dan pencegahan kasus stunting.
Selain itu, audit ini juga bertujuan untuk memperbaiki tata laksana dalam menanggulangi kasus serupa di masa mendatang.
Menurut Pj. Wali Kota Padangsidimpuan, H. Timur Tumanggor, S. Sos, M. AP, prevalensi stunting di Kota Padangsidimpuan saat ini mencapai 26,1%, yang menunjukkan bahwa target penurunan sebesar 18,77% untuk tahun 2024 masih belum tercapai.
“Dalam rangka mencapai target tersebut, kami meminta semua pihak yang terlibat dalam percepatan penurunan stunting untuk bekerja keras,” ujarnya.
Pj. Wali Kota juga menekankan pentingnya peran posyandu dalam pengukuran pertumbuhan dan pemberian makanan bergizi kepada bayi.
“Peran aktif kepala desa dan lurah sangat krusial untuk mengajak masyarakat agar rutin mengunjungi posyandu,” tambahnya.
Pauzi, S. Gz, selaku Satgas Stunting BKKBN Sumatera Utara, berharap bahwa semua rekomendasi dari hasil analisis tim pakar dapat diimplementasikan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, serta dapat ditindaklanjuti hingga tingkat Terpadu Penyelenggaraan Program Sosial (TPPS) Desa/Kelurahan.
“Dengan demikian, anak-anak yang menjadi fokus audit ini dapat mendapatkan perbaikan tata laksana yang lebih baik, sehingga faktor risiko stunting dapat diminimalkan dan kesehatan mereka dapat terjaga,” tuturnya.
