Scroll untuk baca artikel
Img 20241122 Wa0045
Info Daerah

Kapolda-Pangdam Tinjau Budidaya Pisang Cavendish Produk Unggulan di Bone

busernett88
19998
×

Kapolda-Pangdam Tinjau Budidaya Pisang Cavendish Produk Unggulan di Bone

Sebarkan artikel ini
Img 20240619 Wa0399

Bone, busernet.co.id // Kapolda Sulsel Irjen Andi Rian R Djajadi bersama Forkopimda Sulsel meninjau budidaya pisang cavendish di Bone.(Agung Pramono/d

Bone – Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Sulawesi Selatan (Sulsel) meninjau lokasi budidaya pisang cavendish di Kecamatan Mare, Kabupaten Bone yang akan panen perdana pada awal Agustus mendatang. Kapolda Sulsel bersama Pangdam XIV Hasanuddin menjadikan pisang cavendish sebagai produk unggulan Sulsel.

“Kami sepakat dengan bapak Pangdam akan menjadikan ini (pisang cavendish) produk unggulan ketahanan pangan Sulsel.

Saya mencoba mengkaji memang Sulsel ini hebat dari dulu, luar biasa, sampai sekarang lumbung padi nasional,” ujar Kapolda Sulsel Irjen Andi Rian R Djajadi saat sambutan, Rabu (19/6/2024).

Rombongan Forkopimda Sulsel meninjau pusat budidaya pisang di Dusun Cenrana, Desa Tellongeng, Kecamatan Mare, Kabupaten Bone pada Rabu (19/6) sekitar pukul 10.00 Wita.

Acara tersebut dihadiri Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen Bobby Rinal Makmun, Panglima Divisi Infanteri (Pangdivif) 3 Kostrad Maujen Bangun Nawoko, dan Komandan Lantamal VI (Danlantamal VI) Makassar Brigadir Jenderal TNI (Mar) Andi Rahmat M.

Irjen Andi Rian mengatakan, kehadirannya di lokasi budidaya pisang untuk memastikan bisa panen perdana pada awal Agustus mendatang.

Bahkan dia berencana akan mengundang Kapolri dan Panglima TNI untuk hadir di Bone.

“Di awal masa saya ditugaskan bersama Pak Bahtiar dan Pak Pangdam memilih pisang cavendish karena tanaman ini punya daya ungkit yang begitu cepat untuk menambah ekonomi masyarakat.

Kehadiran kami hari ini untuk memastikan 200 hektare ini akan bisa panen di awal Agustus nanti. Kalau memang bisa dipanen 80 persen, saya akan undang Bapak Kapolri dan Bapak Panglima TNI,” katanya.

Pisang Cavendish dari Lahan 100 Hektare di Bone Ditarget Panen Juni 2024
Dia membandingkan dengan produksi gabah yang harganya ditentukan harga eceran tertinggi (HET). Begitu harganya melebihi HET akan diintervensi pemerintah dengan subsidi.

“Tapi, sayangnya subsidi tidak jatuh ke petani, jatuhnya ke pengusaha. Kapan kayanya ini petani kita. Makanya kami di Sulsel melihat karena begitu luas lahan kita dorong produktivitasnya untuk program pisang cavendish,” bebernya.

“Satu hektare pisang cavendish modalnya dari pembibitan, tanam, pemupukan, perawatan sampai panen Rp 100 juta. 7 bulan kemudian, harga panen kita kunci Rp 6.000 per kg dan rata-rata Rp 200 juta sekali panen, jadi petani langsung untung Rp 100 juta setiap panen,” sambung Irjen Andi Rian.

Baca juga:
Jusuf Kalla Dukung Pisang Cavendish Jadi Komoditas Ekspor Sulsel
Irjen Andi Rian menambahkan, TNI dan Polri akan mengawal pisang cavendish ini. Selain itu sudah disampaikan ke pengusaha untuk mengunci harga di Rp 6.000 per kg.

“Kami sepakat TNI/Polri akan mengawal ini, karena kita lihat Sulsel ini sudah puluhan tahun menjadi lumbung pangan, tetapi petaninya tidak kaya-kaya.

Nanti kita coba ubah, selain dia menghasilkan dari program pangan padi, pisang cavendish juga bisa menambah ekonomi saudara-saudara kita, dan saya minta ke pengusaha ini agar mengunci harga. Jadi seluruh petani yang bekerja menanam pisang ini diikat kontrak,” jelasnya.

Img 20241021 Wa0072(2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *