Mario
Info Daerah

Sekda Lebak Pantau Pelaksanaan Intervensi Serentak di Tiga Posyandu

busernett88
59
×

Sekda Lebak Pantau Pelaksanaan Intervensi Serentak di Tiga Posyandu

Sebarkan artikel ini
Img 20240605 Wa0346

Lebak Banten, busernet.co.id // Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lebak Budi Santoso lakukan peninjauan implementasi 10 Pasti Intervensi Serentak Pencegahan Stunting kepada 3 (tiga) Posyandu yang sedang melaksanakan pengukuran di Kecamatan Rangkasbitung dan Kalanganyar melalui sambungan virtual, Rabu (5/6/2024) di Ruang Rapat Terbatas Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Lebak.

Hal tersebut dilakukan dalam rangkaian pembukaan kegiatan Refleksi Percepatan Penurunan Stunting (PPS) yang dilakukan oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) kabupaten Lebak medio 2023 sampai dengan triwulan 1 tahun 2024. Kegiatan tersebut diinisiasi oleh USAID ERAT Kabupaten Lebak.

Dalam sambutannya, Budi mengutarakan tentang perlunya evaluasi menyeluruh terhadap kenaikan dan angka prevalensi yang dialami Lebak berdasarkan hasil Survey kesehatan Indonesia (SKI) dimanan dalam hasil Ski tersebut Lebak menyandang predikat sebagai kabupaten yang memiliki angka kenaikan dan prevalensi tertinggi di provinsi Banten.

Selain itu, Budi juga menyinggung tentang jauhnya perbedaan angka prevalensi yang dihasilkan oleh E-PPGBM yang dimana angka Prevalensi versi E-PPGBM hampir 12 kali lipat lebih kecil dibanding hasil SKI.

Sejalan dengan hal tersebut Budi mengatakan sesuai dengan arahan TPPS Pusat yang disampaikan oleh Wakil Presiden sebagai Ketua Pengarah TPPS Pusat bahwasannya perlu adanya perbaikan-perbaikan dalam hal pengukuran dengan mengadakan program Intervensi Serentak melalui 10 pasti diamana salah satu 10 pasti tersebut adalah memastikan semua Catin, Ibu Hamil dan Balita untuk datang ke Posyandu dan dilakukan pengukuran dengan sebaik-baiknya melalui alat ukur antropometri yang terstandar serta petugas pengukur yang terlatih dan hasilnya diinput di hari yang sama ke dalam EPPGBM dan Elsimil.

Budi menyapa Para Kepala Puskesmas dan Petugas Posyandu melalui virtual dengan menggali beberpa informasi diantaranya berapa sasaran yang terdata, berapa sasaran yang datang ke Posyandu, berapa sasaran yang sudah diukur dan diinput ke dalam sistem pelaporan serta seperti apa kondisi alat ukur yang digunakan.

Dari hasil penggalian tersebut hampir semuanya menjawab dengan progres yang sangat bagus dimana sasaran yang terdata rata-rata kedatangan dan penginputannya hampir mencapai di angka 100% serta tidak terdapat kendala yang sangat berarti di tingkat lapangan.

Masih dalam proses virtual, Budi mengintruksikan kepada para Camat agar memperhatikan kebutuhan sarana pengukuran dan berkoordinasi dengan para kepala desa dalamhal penyediaan sarana tersebut, hal ini berdasarkan hasil temuan informasi yang dia dapatkan bahwasannya banyak terjadi alat antropometri yang tidak digunakan karena kehabisan baterai.

Diakahir sapa menyapa dengan Posyandu, Budi memberikan dukungan semangat kepada para petugas di lapangan untuk mensukseskan kegiatan Intervensi Serentak melalui kerja berkolaboratif antara seluruh komponen sumberdaya manusia yang ada di tingkat lapangan. Lebih lanjut Budi mengucapkan terima kasih kepada Tim USAID ERAT yang telah memfasilitasi kegiatan yang memang sangat dibutuhkan oleh Pemerintah Kabupaten Lebak.

ditempat yang sama, M. Sukma. R selaku Technical Asisstant Satgas PPS Provinsi Banten menyampaikan progres sementara capaian intervensi serentak berdasarkan data https://sigiziterpadu.kemkes.go.id/ppgbm/index.php/Dashboard/stunting per 5 Juni 2024 sekitar pukul 11.40 WIB didapatkan data sebagai berikut:

dari sebanyak 106.270 sasaran di eppgbm, baru sebanyak 1,453 Balita yang sudah diukur (1,37%) (1.453 balita yg diukur), dari jumlah yang telah diukur tersebut didapatkan sebanyak 76 Balita (9,08) bermasalah gizi.

Namun Sukma mengatakan angka tersebut belum bisa dinilai apakah capaiannya bagus atau jelek, karena angka tersebut dihitung berdasarkan jumlah seluruh sasaran bukan berdasarkan jumlah sasaran yang mendapat jadwal pengukuran dari tanggal 1 – 5 Juni 2024.

“Kita belum bisa menilai angka capaian tersebut karena harus digali terlebih dahulu berapa Jumlah Posyandu, berapa jumlah sasaran yang sudah terjadwal dari tanggal 1 – 5 Juni, bisa jadi angka capaian tersebut mencapai 99% apabila jumlah sasaran yang sudah terjadwal sampai dengan hari ini berjumlah mendekati 1,453 sasaran” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *