Fb Img 1726909644059
Berita Kriminal

Membangun Kolaborasi Gerakan, Komunitas Literasi Kota Metro Gelar Kopdar

hepisuhara212
70
×

Membangun Kolaborasi Gerakan, Komunitas Literasi Kota Metro Gelar Kopdar

Sebarkan artikel ini
Img 20240506 Wa0010

Busernet.co.id//Komunitas literasi adalah suatu gerakan yang diinisiasi untuk mewujudkan ekosistem literasi di masyarakat melalui berbagai kegiatan kerelawanan. Dalam mencapai tujuannya, Komunitas Literasi menyediakan fasilitas berupa akses buku bacaan, fasilitas edukasi, hingga forum diskusi dan lain-lain. Komunitas literasi dapat menjadi pemantik dalam menumbuhkan potensi-potensi masyarakat.

Hal itu yang menjadi dasar Griya Baca Komunitas (GBK) Kota Metro – Lampung menyelenggarakan Kopdar Literasi. Kegiatan ini diinisiasi sebagai sarana refleksi gerakan literasi oleh Komunitas Baca Masyarakat bersama lembaga pendukung dalam membangun kolaborasi gerakan untuk mewujudkan Kota Ramah Komunitas menuju Kota Literasi. Agus Wibowo, Founder Griya Baca Komunitas menyampaikan hal tersebut saat menjadi Pemantik Diskusi, Minggu Tanggal 5 Mei 2024.

Kopdar Literasi yang mengangkat Tema “Membangun Kolaborasi Gerakan, Literasi dalam Ruang Publik” ini diselenggarakan di Saung Baca Al Amin – Kota Metro dengan dihadiri lebih dari 100 Peserta yang terdiri dari anak-anak, pemuda, ibu-ibu juga mahasiswa. Kegiatan diawali dengan membuka Lapak Baca Anak TPA, dilanjutkan dengan mendongeng, story telling, dan ditutup dengan Diskusi Literasi.

Ketua Forum Literasi Lampung (FLL), Eni Amaliah, yang menjadi salah satu Narasumber pada Diskusi Literasi menyatakan peran penting keberadaan komunitas adalah tentang penyediaan dukungan, mempromosikan, dan menciptakan ekosistem literasi yang membuka selebar-lebarnya pertukaran ide dan refleksi. Menjadikan komunitas sebagai wadah yang mendorong partisipasi aktif dan kolaboratif, bekerjasama dengan masyarakat juga pemerintah.

Contohnya, hal yang dapat dilakukan Komunitas Literasi dalam menghadapi era perubahan, dimana kemajuan teknologi dan digitalisasi terus berubah dengan cepat, Komunitas Literasi perlu beradaptasi dengan perkembangan. Namun meskipun akses ke informasi semakin meluas, masih kita dapati ada kesenjangan akses informasi dengan keterbatasan infrastrukur digital di daerah pedesaan, masyarakat yang tinggal di pedalaman atau pulau, jauh dari Toko Buku, dan juga belum ada perpustakaan di Sekolah/Madrasah, maka Komunitas atau Relawan Literasi dituntut berperan aktif membantu program pemerintah dengan mencari peluang bantuan buku, kemudian menyalurkan dan memberikan buku-buku bacaan sesuai dengan kebutuhan dan minat masyarakat tersebut. Ujar Eni Amaliah, yang juga sebagai Ketua Prodi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam (IPII) Fakultas Adab UIN Raden Intan Lampung.

Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Metro, Komaruddin,S.Sos.,MM yang juga sebagai Narasumber Diskusi Literasi mengatakan, literasi bukan hanya pada kemampuan membaca dan menulis, namun juga kemampuan individu dalam mengolah informasi dan pengetahuan untuk kecakapan hidup. Pemerintah Kota Metro sangat mendukung keberadaan Komunitas, Pegiat, Forum, Relawan Literasi untuk bergerak bersama dan bersama-sama menumbuhkan, mengembangkan, meningkatkan budaya literasi selaras dengan visi misi Kota Metro sebagai Kota Berpendidikan, Sehat, Sejahtera dan Berbudaya.

Selain Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Kota Metro, hadir juga sebagai Narasumber Diskusi Literasi, Pegiat Forum Taman Baca Masyarakat (TBM) Provinsi Lampung, Amin Budi Utomo dan juga Pembina Forum Literasi Lampung, Sumarno,S.Sos.,MM, yang berharap kegiatan ini terus berkelanjutan dan harus ada aksi nyata, yang manfaatnya langsung bisa dirasakan masyarakat.(rls)

Hepi suhara wapim

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *