Mario
Berita Kriminal

Di Duga Embung Atau Cekungan Penampung Aliran Air Di Desa Umbul way Tanjung Harapan Di Akuwi Hak Milik Pribadi

hepisuhara212
62
×

Di Duga Embung Atau Cekungan Penampung Aliran Air Di Desa Umbul way Tanjung Harapan Di Akuwi Hak Milik Pribadi

Sebarkan artikel ini
Img 20240502 Wa0036(2)

Busernet.co.id//Musliman salah seorang warga Desa Tanjung Harapan Umbul Way Kecamatan Margatiga, Kabupaten Lampung Timur, diduga merampas bantuan yang disalurkan oleh Pemerintah untuk masyarakat setempat dalam bentuk pembangun Embung yang telah dibangun oleh Pemerintah melalui Dinas Pengairan Provinsi Lampung Pada tahun 2017 lalu, Kamis 2/05/2024.

Musliman menjelaskan kepada awak media, saat ditemui di lokasi pada Rabu tanggal 1/05/2024, dalam keterangan nya iya menjelaskan, bahwa pembangunan embung yang ada di Desa Tanjung Harapan tepat nya di Umbul Way Kecamatan Margatiga.

Bahwa pembangunan Embung ini adalah milik saya pribadi, dan memang betul yang membangun Embung ini pada saat itu adalah Pemerintah melalui Dinas Pengairan Provinsi Lampung, akan tetapi tanah tempat pembangunan ini adalah milik saya pribadi,” jelas nya.

Dan yang ngebangun Embung ini dari awal sampai akhir saya tau nama nya Heri, orang Karang Bandar Lampung, bahkan saya juga tau alamat rumah nya, rumah di jalur dua daerah karang, dan dia kepala Dinas Pertanian Provinsi Bandar Lampung,

Yang nyuruh saya untuk ngurusin Embung ini pak Heri, dan dia juga nyuruh saya untuk naburin ikan di embung ini, maka gak ada orang yang saya ijinin untuk cari ikan atau mancing di sini, karena ini milik saya pribadi.

“Jangankan orang dari luar desa, orang di kampung ini pun gak saya perbolehkan untuk cari ikan atau mau mancing di sini karena saya yang mengelola nya, maka nya dibagian pinggir nya itu saya pager pakek kayu karena kalau malem sering di curi orang pakek pancing,” ujar musliman.

Musliman menambahkan bahwa, sebelum nya pernah, ada empat orang wartawan kerumah nemui saya, mereka seperti nya mau mempermasalahkan embung ini, gara-gara saya pernah denda salah seorang warga di kampung ini, karena dia mancing di sini dan ikan yang dapet dia mancing di bawa nya pulang kerumah nya kemudian ketahuan sama saya,

Kemudian saya marahin dan saya minta ganti rugi sama orang yang mancing ketahuan sama saya itu. “Maka nya kalau ada yang mau mancing di sini gak saya kasih, sering orang dari kampung tanjung harapan, marga tiga, dateng kesini mau mancing gak saya kasih,” tambah liman.

Enak amat dia orang dateng-dateng terus mau mancing di sini ini hak saya, yang ngurusin saya dengan modal pribadi saya, jadi saya berhak ngelarang siapapun yang mau cari ikan di embung milik saya ini.

“Dan kalau anda mau tau lebih lanjut tentang pembangunan embung ini, silahkan tanya dengan pak Heri langsung orang karang yang saya sebutkan tadi. Karena saya tidak bisa memberikan keterangan lebih lanjut untuk hal ini saya orang bodoh dan saya juga orang awam, untuk ngejelasin secara detail saya kurang mudeng,” tutup musliman.

Untuk diketahui lebih lanjut berdasarkan informasi dari beberapa masyarakat desa umbul way pun menegaskan atas tindakan musliman selama ini terhadap warga setempat, kemudian warga menjelaskan.

“Memang benar kalau tanah yang sudah di bangun embung oleh Pemerintah itu sebelum nya milik musliman, akan tetapi sebelum pembangunan itu di laksanakan di tanah milik nya itu, sudah musliman hibahkan untuk lokasi pembangunan, bahkan semua masyarakat tau kalau tanah itu sudah iya hibahkan maka nya semua masyarakat di kampung ini menyetujui pembangunan embung tersebut,”jelas warga.

Selanjutnya kok setelah beberapa tahun kemudian pembangunan embung yang dibangun oleh pemerintah itu dikuasai oleh musliman secara pribadi dan iya mengatakan bahwa embung pembangunan itu hak milik nya secara pribadi, masyarakat yang ada di kampung umbul way ini enggan ada yang berani untuk mengomentari ucapan nya.

“Dan perlu di ketahui pada waktu itu ada salah seorang warga di kampung ini mancing di imbung itu gak lama dari itu orang nya di marah-marahin sama musliman bahkan mau dilaporin ke Polisi, ujung-ujung nya orang itu denda di mintain duit sama musliman.

Sebetulnya sedih kalau denger cerita nya pada saat itu karena setelah beberapa hari dari kejadian itu, orang yang di denda sama musliman gak lama dari kejadian orang nya meninggal dunia, kemungkinan dia sok atas kejadian pada saat itu, atau bagaimana mana kita gak tau soalnya gak sakit apa-apa tiba-tiba meninggal,” imbuh salah seorang warga. (Ar/Team)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *