REMBANG, Busernet.co.id || Kamis pagi Puluhan siswa SDN Ketanggi, Rembang keracunan. Mereka merasakan mual dan pusing usai makan makroni telur.
Semua dilarikan menuju puskesmas 2 Rembang. Sementara makanan diambil sampelnya oleh petugas Dinkes Rembang.
Informasi yang dihimpun awak media Buser net kejadian keracunan masal siswa SDN Ketanggi terjadi sekira pukul 09.00 WIB. Saat itu jam istirahat. Mayoritas anak kelas III, IV dan V. Mereka membeli makanan di kantin sekolah.
Tiba-tiba kondisi anak drop. Merasa pusing. Tidak lama mengikuti beberapa siswa lainnya secara bersamaan.
Mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan pihak sekolah, hubungi puskesmas dan pemberitahuan pemerintah desa setempat.
Mereka dilarikan menuju ruang perawatan puskesmas. Menggunakan kendaraan ambulans berjarak 500 meter lingkar selatan.
Beberapa anak selanjutnya mendapatkan perawatan khusus di ruang bangsal.
Tampak beberapa orang tua keluar masuk puskemas. Sambil membawa kelapa muda Dengan tujuan netralisir usai keracunan. Ada juga yang keluar masuk kamar mandi. Ada yang masih mual usai menyantap makanan di lingkungan sekolah.
Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Ketanggi, Joko membenarkan membenarkan adanya kejadian siswa keracunan secara masal. Mereka mendapat perawatan. Antisipasi dari pihak petugas kesehatan memberikan obat penawar.
”Sebagian kelas III, IV dan V. Kebetulan jajan di kantin. Ada yang makan nasi goreng dan makroni,” katanya saat ditemui di puskesmas.
Joko ikut memantau langsung kondisi warganya. Untuk membantu memberikan edukasi agar orang tua tidak ada salah persepsi. Penanganan sepenuhnya diserahkan medis.
Sejumlah siswa kondisinya membaik setelah mendapatkan pengananan Puskesmas.
Termasuk beberapa siswa lainnya. Meski tidak merasakan gelaja. Semua dibawa ke puskesmas untuk antisipasi.
Jangan sampai pulang rumah justru ada efek dan sebagainya. Tampak beberapa sudah bercanda gurau usai kondisinya membaik.
”Meski kondisi sudah membaik tidak langsung boleh pulang dulu. Harus ijin dari dokter puskemas. Ada pengawasan. Setelah dinyatakan sehat baru pulang ,” imbuhnya