BANTEN, busernet.co.id || Di lihat dari aspek sumber daya manusia Banten memiliki trend pertumbuhan penduduk yang terus meningkat dari mulai tahun 2015 berjumlah 11.955.243 jiwa menjadi 12.251.985 pada tahun 2022 Jumlah ini memiliki komposisi yang yang memiliki peluang untuk dapat dijadikan modal Pembangunan melalui masuknya Banten kedalam masa Bonus Demografi, diantaranya karena Banten memiliki jumlah penduduk usia produktif yang berkisar 15 – 64 Tahun yang sangat relatif besar. Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri mencatat, jumlah penduduk Banten sebanyak 11,79 juta jiwa pada Juni 2021, Dari jumlah tersebut, terdapat 7,42 juta jiwa (62,93%) penduduk Banten adalah kelompok usia produktif. Dengan penduduk sebanyak 3,59 juta jiwa (30,44%) yang merupakan kelompok usia tidak produktif. Sehingga angka ketergantungan (dependency ratio) Banten sebesar 48,37%. Artinya, setiap 100 penduduk usia produktif hanya menanggung 49 jiwa penduduk usia tidak produktif.
Kondisi yang dimiliki Banten tersebut hanya akan menjadi modal pembangunan apabila secara kualitas/mutu penduduk yang diukur melalui tingkat pendidikan, daya beli serta kesehatan yang baik. Serta hal yang menjadi utama pula yaitu adanya pengendalian atas kuantitas pertumbuhan penduduk melalui pengendalian Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) dan Total Fertility Rate (TRF). Salah satu program pemerintah yang akan mengintervensi langsung atas pengendalian Total Fertility Rate (TRF) adalah melalui Program Bangga Kencana yaitu Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana yang secara langsung di Kawal oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ditingkat pusat serta oleh pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten dan kota di Tingkat daerah termasuk Pemerintah Daerah Provinsi Banten. Dasar pelaksanaan program ini tertuang dalam Undang – Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga serta Undang-Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.
Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Program Bangga Kencana), merupakan salah satu program yang menjadi salah satu program unggulan dari BKKBN. Bangga Kencana menjadikan keluarga sebagai sandaran pembangunan serta berfokus mewujudkan keluarga yang berkualitas. Program Bangga Kencana dalam RPJMN 2020-2024 menjadi salah satu kegiatan prioritas mengingat kontribusi program tersebut masuk ke dalam agenda program prioritas nasional yaitu dalam upaya Meningkatkan “Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan berdaya saing” serta “Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan” merujuk pada Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020. Hal tersebut disampaikan dalam pembukaan rilis yang disampaikan oleh Sekretaris Perwakilan BKKBN Banten Yuda Ganda Putra.
Yuda menuturkan bahwa keberhasilan pelaksanaan Program Bangga Kencana, dalam Renstra 2020-2024 diukur melalui pencapaian 6 indikator sasaran strategis yang merupakan indikator kinerja yang ditetapkan setiap tahun sampai akhir tahun 2024. Untuk tahun 2023 Provinsi Banten memiliki target kinerja Program Bangga Kencana diantaranya:
a. Menurunnya Angka Kelahiran Total/Total Fertility Rate (TFR) diangka 1,96;
b. Meningkatnya Angka Prevalensi Pemakaian Kontrasepsi Modern/Modern Contraceptive Prevalence Rate (mCPR) diangka 64,52 %;
c. Menurunnya kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi/UnmetNeed diangka 12,26 %;
d. Menurunnya Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur 15-19 tahun/Age SpecificFertilityRatio (ASFR) 15-19 tahun diangka 10/1000 kelahiran;
e. Meningkatnya Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga) diangka 61,38; dan
f. Meningkatnya Median Usia Kawin Pertama (MUKP) diangka 22,1 Tahun.
Masih menurut Yuda, berbagai upaya telah dilakukan oleh BKKBN beserta Pemerintah Provinsi Banten dan 8 Pemerintah Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten, yang dituangkan ke dalam beberapa kebijakan diantaranya:
a. Meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga yang holistik dan integratif sesuai siklus hidup, serta menguatkan pembentukan karakter di keluarga;
b. Memperkuat pemaduan dan sinkronisasi kebijakan pengendalian penduduk;
c. Meningkatkan akses dan kualitas penyelenggaraan KBKR yang komprehensif berbasis kewilayahan dan fokus pada segmentasi sasaran;
d. Meningkatkan advokasi dan penggerakan Program Bangga Kencana sesuai karakteristik wilayah dan segmentasi sasaran;
e. Memperkuat sistem informasi keluarga yang terintegrasi (SIGA);
f. Pelatihan dan Pengembangan Program Bangga Kencana
g. Penguatan dukungan manajemen program Bangga Kencana.
Adapun mengenai hasil dari upaya tersebut, Yuda menuturkan bahwa tahun 2023, Pelaksanaan Program Bangga Kencana patur berbangga hati, dengan pelaksanaan program yang diampu oleh Perwakilan BKKBN Provinsi Banten di dibantu secara pentahelix oleh mitra kerja baik pemerintah, swasta, organisasi masyarakat maupun masyarakat secara umum dapat mencapai hasil yang sesuai dengan target dan ekspektasi yang ditetapkan sebelumnya.
Berdasarkan Laporan Perhitungan IKU BKKBN Tahun 2023, Provinsi Banten didaulat sebagai provinsi yang berhasil karena dari enam target yang telah ditentukan tersebut selain target menurunnya angka kelahiran remaja, lima target lainnya mendapat predikat SANGAT BAIK.
Berdasarkan kondisi dari capaian target yang masih belum bisa dikatakan baik, Yuda menuturkan bahwa belum tercapainya target ASFR pada tahun 2023 menunjukkan bahwa perlu dilakukan upaya maksimal untuk mencapai target yang diharapkan seperti halnya:
• Meningkatkan KIE yang ditujukan bagi remaja;
• Mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan perencanaan keluarga bagi remaja melalui Forum Generenasi Berencana (GenRe) serta Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK R);
• Pengarapan pelayanan kontrasepsi kepada Pasangan Usia Subur Muda Varietas Rendah (PUS MUPAR) dan pasca salin;
• Optimalisasi penggarapan Program Bangga Kencana di wilayah Galcitas;
Namun walaupun mash dalam kategori kurang trend setiap tahun atas indikator ASFR 15-19, Yuda menjelaskan bahwa tahun ini di Provinsi Banten terus mengalami perbaikan menuju ke arah penurunan, dimana pada tahun 2020 angka ASFR masih 40% dan terus mengalami tren penurunan sampai dengan tahun 2023 menjadi 14,4 „Dengan melihat keberhasilan dalam pencapaian indikator sasaran staregis Program Bangga pada tahun 2023 tersebut, kita merasa optimis bahwa Banten sebagai sebuah provinsi yang diberikan amanat untuk menjadi salah satu penyangga nasional dan penyangga Ibu Kota akan dapat turut memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan nasional sampai akhir tahun RPJMN 2020-2024“. Tutur Yuda.
Menutup penjelasannya, Yuda mengatakan bahwa dengan hal tersebut diatas maka tercapainya Banten yang maju, Mandiri, Berdaya Saing, Sejahtera dan Berakhlakul Karimah akan tercapai sesuai dengan yang diharapkan oleh setiap masyarakat di Provinsi Banten.